Penyebab Keramik Popping dan Pentingnya Pemasangan Produk Perekat Keramik

Keramik popping adalah masalah yang sering dihadapi oleh pemilik rumah, di mana keramik pada lantai terangkat atau menggelembung. Fenomena ini tidak hanya mengganggu estetika, tetapi juga dapat merusak struktur lantai. Berikut adalah beberapa penyebab utama keramik popping dan cara mencegahnya.

1. Cuaca Panas yang Ekstrim

Salah satu penyebab utama keramik popping adalah suhu yang sangat panas. Ketika keramik terpapar sinar matahari langsung, mereka dapat mengembang dan menyusut dengan cepat. Perubahan suhu yang mendadak ini dapat melemahkan ikatan antara keramik dan lantai dasar, menyebabkan keramik terangkat. Ini sering terjadi di negara dengan iklim panas seperti Indonesia.

2. Rongga di Bawah Keramik

Pemasangan keramik yang tidak tepat dapat menyebabkan adanya rongga di bawahnya. Ketika keramik tidak melekat dengan baik pada semen perekat, udara dapat terjebak di dalam rongga tersebut. Pemuaian udara yang terperangkap ini dapat mendorong keramik ke atas, menyebabkan popping sumber.

3. Struktur Tanah yang Tidak Padat

Tanah yang tidak padat atau mengalami pergeseran, seperti akibat gempa bumi, dapat menyebabkan lantai keramik menjadi kopong. Ketika udara terjebak di bawah keramik, pemuaian dapat terjadi, mendorong keramik ke atas.

4. Kualitas Material Keramik

Kualitas keramik yang digunakan juga berpengaruh. Keramik yang murah atau tidak berkualitas tinggi lebih rentan terhadap kerusakan akibat perubahan suhu dan kelembapan. Memilih keramik berkualitas dapat membantu mengurangi risiko popping.

5. Kelembapan yang Tinggi

Kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan keramik menyerap air, yang kemudian dapat menyebabkan keramik mengembang. Jika keramik tidak dirawat dengan baik, kelembapan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih serius.

 

Pentingnya Pemasangan Produk Perekat Keramik

Pemasangan keramik yang baik sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan produk perekat yang tepat. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai pemasangan produk perekat keramik:

Jenis Perekat Keramik

    • Terdapat berbagai jenis perekat keramik yang dapat digunakan, seperti semen instan dan perekat khusus untuk keramik. Memilih jenis yang sesuai dengan material keramik sangat penting untuk memastikan daya rekat yang optimal. Contohnya anda bisa menggunakan, produk Terraco Rapi RM-170 Perekat Keramik dan RM-175 Perekat Keramik Premium (tile on tile) adalah salah satu produk perekat yang direkomendasikan untuk hasil yang tahan lama.

Langkah Pemasangan yang Benar

    • Pastikan permukaan yang akan dipasang keramik bersih dan rata. Campurkan perekat sesuai dengan petunjuk pada kemasan, biasanya dengan rasio air yang tepat. Oleskan perekat dengan menggunakan spatula atau alat yang sesuai, dan pastikan ketebalan perekat merata

Ketebalan Perekat

    • Ketebalan perekat yang digunakan juga berpengaruh. Umumnya, ketebalan yang disarankan adalah antara 3-4 mm, tergantung pada jenis keramik dan kondisi permukaan

Pengeringan dan Perawatan

    • Setelah pemasangan, biarkan perekat mengering sesuai dengan waktu yang dianjurkan. Hindari penggunaan area yang baru dipasang selama periode pengeringan untuk mencegah kerusakan.

Kualitas Produk Perekat

    • Menggunakan produk perekat berkualitas tinggi sangat penting untuk mencegah keramik popping. Perekat yang baik akan memberikan daya rekat yang kuat dan tahan lama, sehingga keramik tidak mudah terangkat

Kesimpulan

Keramik popping adalah masalah yang dapat dihindari dengan pemahaman yang baik tentang penyebabnya dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, termasuk penggunaan produk perekat keramik yang berkualitas. Dengan mengikuti panduan pemasangan yang benar, Anda dapat menjaga keindahan dan keawetan lantai keramik di rumah Anda.

7 Tips Untuk Acian Dinding Yang Kuat dan Tidak Gampang Retak

 

Dalam dunia konstruksi dan renovasi, acian dinding memainkan peran penting dalam memberikan tampilan estetis sekaligus melindungi struktur bangunan. Namun, seringkali kita menemui masalah retakan pada acian yang dapat merusak keindahan dan kekuatan dinding. Oleh karena itu, penting untuk memahami teknik dan tips yang tepat dalam mengaplikasikan acian agar hasilnya tidak hanya menarik, tetapi juga tahan lama. Artikel ini akan membahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan acian dinding Anda tetap utuh dan bebas dari retakan, sehingga memberikan hasil maksimal bagi dinding rumah Anda.

 

1. Persiapan Permukaan Dinding

Sebelum mengaplikasikan acian, pastikan permukaan dinding bersih dan kering. Hapus debu, kotoran, dan sisa plesteran yang mungkin ada. Permukaan yang bersih akan membantu acian menempel dengan baik.

2. Pilih Campuran yang Tepat

Gunakan campuran semen yang berkualitas. Perbandingan bahan yang tepat antara semen, pasir, dan air sangat penting. Misalnya, Seperti produk Terraco Rapi RM-150 Ekoskim dengan campuran 14 liter air per sak atau 1:3 (air:powder) sering direkomendasikan untuk hasil yang lebih kuat. 

3. Teknik Pengadukan yang Benar

Pastikan untuk mengaduk campuran dengan baik hingga merata. Pengadukan yang tidak merata dapat menyebabkan kelemahan pada acian, yang dapat mengakibatkan retakan.

4. Pengaplikasian yang Rata

Saat mengaplikasikan acian, gunakan alat yang tepat dan pastikan lapisan acian rata. Hindari pengaplikasian yang terlalu tebal, karena ini dapat menyebabkan retakan saat mengering.

5. Perhatikan Kelembapan dan Suhu

Hindari mengaplikasikan acian pada hari yang terlalu panas atau lembap. Suhu yang ekstrem dapat mempengaruhi proses pengeringan dan menyebabkan retakan. Sebaiknya, lakukan pekerjaan ini pada cuaca yang sejuk dan kering.

6. Penggunaan Bahan Tambahan

Pertimbangkan untuk menambahkan bahan penguat seperti serat atau aditif khusus yang dapat meningkatkan daya tahan acian. Ini dapat membantu mencegah retakan dan meningkatkan ketahanan terhadap air.

7. Perawatan Setelah Pengaplikasian

Setelah acian diaplikasikan, jaga kelembapan dinding dengan menyiramnya secara berkala. Ini membantu proses pengeringan yang lebih lambat dan merata, mengurangi risiko retakan.

Panduan Memilih Mortar untuk Proyek Konstruksi Rumah

Mortar adalah bahan penting dalam konstruksi rumah yang berfungsi untuk mengikat batu bata, blok beton, dan material lainnya. Pemilihan mortar yang tepat sangat memengaruhi kekuatan, daya tahan, dan biaya proyek. Berikut panduan untuk memilih mortar yang sesuai.

1. Jenis-Jenis Mortar

  • Mortar Semen: Terbuat dari semen, pasir, dan air. Kuat dan cepat mengeras, cocok untuk dinding dan pondasi.
  • Mortar Kapur: Menggunakan kapur, pasir, dan air. Lebih fleksibel dan tahan kelembapan, ideal untuk bangunan tua atau plesteran.
  • Mortar Campuran: Gabungan kapur dan semen untuk keseimbangan antara kekuatan dan fleksibilitas.
  • Mortar Polimer: Dilengkapi bahan polimer, lebih fleksibel dan kuat untuk aplikasi ubin dan keramik.

2. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Mortar

  • Jenis Material Bangunan: Mortar semen untuk batu bata dan beton, mortar kapur untuk batu alam.
  • Fungsi: Gunakan mortar semen untuk struktur kokoh, kapur untuk plesteran halus dan fleksibel.
  • Lingkungan: Di area lembap, pilih mortar kapur atau campuran kapur-semen yang lebih tahan kelembapan.

3. Proporsi Campuran Mortar

  • Mortar Semen-Pasir: Campuran standar 1 bagian semen dengan 4-6 bagian pasir untuk kekuatan optimal.
  • Mortar Kapur: Campurkan 1 bagian kapur dengan 3 bagian pasir untuk plesteran yang lebih fleksibel.

4. Mortar Siap Pakai vs. Campuran Kirimiri

  • Mortar Siap Pakai: Praktis dan hemat waktu, cocok untuk proyek kecil.
  • Campuran Kirimiri: Lebih ekonomis untuk proyek besar, namun memerlukan pengadukan yang tepat.

5. Tips Penggunaan Mortar

  • Pastikan campuran mortar memiliki konsistensi yang tepat (tidak terlalu cair atau kental).
  • Gunakan alat yang sesuai untuk aplikasi dan jaga kelembapan mortar agar proses pengerasan optimal.

Perbedaan Semen Konvensional dengan Mortar

Dalam dunia konstruksi, penggunaan material yang tepat sangat penting untuk memastikan kualitas dan kekuatan bangunan. Dua bahan yang sering digunakan adalah semen konvensional dan mortar. Walaupun keduanya mengandung bahan dasar yang serupa, mereka memiliki komposisi dan aplikasi yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan penting yang perlu diketahui oleh aplikator.

1. Komposisi Bahan Dasar

  • Semen Konvensional: Semen konvensional, juga dikenal sebagai semen portland, terdiri dari campuran bahan-bahan seperti kalsium, silikon, aluminium, dan besi. Semen ini berfungsi sebagai bahan perekat utama dalam campuran beton.
  • Mortar: Mortar adalah campuran dari semen, pasir, dan air. Tidak mengandung agregat besar seperti beton, sehingga lebih halus dan cocok untuk pekerjaan penyambungan seperti pemasangan batu bata, plesteran, atau penyambungan keramik.
 

2. Fungsi Utama

  • Semen Konvensional: Digunakan untuk membuat beton sebagai bahan konstruksi yang kuat. Beton ini digunakan untuk struktur seperti pondasi, kolom, lantai, dan elemen-elemen besar lainnya.
  • Mortar: Digunakan untuk pekerjaan penyambungan atau pelapisan yang lebih halus. Mortar berfungsi untuk menempelkan batu bata, keramik, dan sebagai pelapis dinding.
 

3. Kekuatan dan Ketahanan

  • Semen Konvensional: Memiliki kekuatan tekan yang lebih tinggi dibandingkan mortar. Hal ini menjadikannya bahan utama dalam pembuatan beton yang harus menahan beban berat.
  • Mortar: Meskipun tidak sekuat semen, mortar tetap memiliki ketahanan yang cukup baik untuk aplikasi penyambungan. Namun, kekuatan mortar lebih rendah dibandingkan beton karena tidak mengandung agregat besar.
 

4. Penggunaan dalam Pekerjaan Konstruksi

  • Semen Konvensional: Ideal digunakan dalam pembuatan struktur besar seperti beton bertulang, jalan, dan dinding struktur. Semen lebih sering digunakan dalam pembangunan elemen-elemen utama yang membutuhkan kekuatan dan daya tahan.
  • Mortar: Digunakan untuk pekerjaan finishing atau aplikasi yang lebih halus, seperti untuk pemasangan ubin, plesteran dinding, dan penyambungan batu bata. Mortar membantu menciptakan permukaan yang rata dan kuat dalam pekerjaan finishing.

Terraco Group melakukan Aliansi Bisnis dengan RAPI Indonesia

Terraco Group dengan senang hati mengumumkan aliansi usaha dengan RAPI Indonesia, membentuk perusahaan menjadi Terraco Rapi Indonesia.

Kemitraan ini menggabungkan perusahaan dengan nilai lokal RAPI Indonesia dengan kekuatan global Terraco, memastikan operasi yang lancar dan pengiriman produk berkualitas tinggi yang ramah lingkungan secara berkelanjutan ke pasar Indonesia.

Green Building di Industri Konstruksi

 

Inovasi dalam keberlanjutan mendorong tren Green Building di industri konstruksi. Klik pada artikel di sini yang ditampilkan di ArchDaily untuk mengeksplorasi tren Green Building di industri dan peran Terraco dalam berkontribusi terhadap tren ini serta memberikan inovasi berkelanjutan yang telah melayani pelanggan secara global selama lebih dari 40 tahun.

Teknologi Bangunan Hijau Inovatif Baru dari Terraco yang Membantu Konstruksi Berkelanjutan

 

Studi telah menunjukkan bahwa sektor bangunan akan memainkan peran penting dalam mencapai target pengurangan emisi COP26 untuk tahun 2030 dan emisi CO2 nol bersih pada tahun 2050. Dukungan sektor konstruksi untuk pencapaian target-target ini harus fokus pada konstruksi berkelanjutan, yang melibatkan bangunan ramah lingkungan yang mengonsumsi lebih sedikit energi dan memiliki jejak karbon yang lebih kecil. Klik di sini untuk membaca artikel oleh ArchDaily yang menampilkan teknologi Bangunan Hijau inovatif baru dari Terraco yang membantu konstruksi berkelanjutan untuk masa depan.

Terraco Secara Aktif Bekerja Menjadi Perusahaan Yang Lebih Ramah Lingkungan

 

Inovasi berkelanjutan telah memungkinkan industri konstruksi untuk bertahan selama dua tahun terakhir. Menurut laporan terbaru, industri konstruksi lebih mungkin muncul dari pandemi – lebih ramping, lebih terdigitalisasi, dan dengan perhatian yang lebih besar terhadap keberlanjutan. Klik di sini untuk membaca artikel dari Construction Week untuk mengetahui bagaimana Terraco secara aktif bekerja menuju penggabungan praktik yang lebih ramah lingkungan secara global melalui inovasi berkelanjutan produk-produk berkelanjutan dan hijau.

John Carey, Direktur Teknik Grup Terraco membahas tren dalam industri konstruksi.

John Carey, Direktur Teknik Grup Terraco diwawancarai oleh majalah Construction Week Online di mana ia membahas tren dalam industri konstruksi. Wawancara lengkap dapat dilihat di atas.

Avinash Pai, Marketing Grup, bicara soal kampanye Build Better dan pesan utamanya.

Avinash Pai, Manajer Pemasaran Grup Terraco menjelaskan apa arti ‘Membangun Lebih Baik’ dan menggali lebih dalam kekuatan pemandu Terraco untuk menciptakan solusi inovatif yang terdepan di kelasnya yang membantu pelanggan membangun struktur dan bangunan yang lebih baik.

Anda juga dapat membaca lebih lanjut tentang kampanye Build Better dengan mengunjungi disini.